Search

Minggu, 07 September 2014

HIKMAH BERSYUKUR



اَلْحَمْدُ للهِ اَّلذِى هَدَانَا ِلهَذَا وَمَا كُنَّا ِلنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَااللهُاَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَ بَعْدَهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهَ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَ نَا مُحَمَّدٍ خَتَمِ اْلأَ نْبِيِاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمِ. فَيَا اَيُّهَااْلُمْسِلُمُوْنَ فَيَا اَيُّهَا اْلُمؤْمِنُوْنَ رَحِمَكُمُ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله : ِإتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ تَعَاَلى فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ :أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ : وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعَا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاْذكُرُوْا نِعْمَةََ  اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ ى  ِاخْوَانًا.
عَنْ أَبِيْ يَحْيىَ صُهَيْبٍ بْنِ سِنَانٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنهما قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ - متفق عليه
Dari Abi Yahya, Shuhaib bin Sinan ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh mempesona urusan orang yang beriman. Karena semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kebaikan, dia akan bersyukur, (karena) hal itu adalah yang terbaik baginya. Jika ia mendapatkan kesulitan, maka dia bersabar, (karena) dia tahu bahwa hal itu adalah yang terbaik baginya.” (HR. Muslim)

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa orang yang beriman memiiliki cara pandang yang “positif thinking”. Karena apapun kondisi yang menimpanya, ia akan selalu menanggapinya dengan postif. Ketika mendapatkan kebahagiaan, ia akan mengembalikan kebahagiaannya tersebut kepada Allah. Karena ia tahu, hal itu merupakan hal terbaik yang Allah berikan kepadanya. Sementara apabila ia mendapatkan musibah, atau suatu kondisi yang tidak menyenang, maka ia pun bersabar. Karena ia tahu, pasti ada hikmah mendalam yang ingin Allah berikan kepadanya, di balik musibah yang menimpa dirinya. Dan sifat seperti inilah, yang menjadikan manusia mendapatkan kemuliaan, atau dalam bahasa hadis diatas diistilahkan dengan “ajaban” (sungguh mempesona).
2. Syukur merupakan cerminan dari sebuah sikap berterimakasih atas segala kenikmatan yang telah dianugerahkan oleh Sang Khaliq. Rasa terimakasih tersebut diimplementasikan dalam bentuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا ... - متفق عليه
Dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah SAW melakukan qiyamul lail hingga kedua telapak kaki beliau bengkak. Aisyah ra berkata kepada belaiu, 'Mengapa engkau melakukannya hingga seperti ini? Padahal, Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang?” Rasulullah SAW menjawab, 'Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang bersyukur?” (Muttafaqun Alaih)

3. Syukur merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim. Dan demikian pentingnya syukur, hingga Allah SWT menyebutkan kata syukur sebanyak 75 kali dalam Al-Qur'an. Syukur juga merupakan jalan yang akan ditempuh oleh orang-orang yang beriman. Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman :
إِنَّا هَدَيْنَا السَّبِيْلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُوْرًا
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS. Al-Insan/ 76 : 3)
4. Menurut Ibnu Qoyyim Syukur dilakukan dengan tiga hal, pertama syukur dengan hati, yaitu dengan 'meyakini' bahwa segala kenikmatan merupakan anugerah dari Allah SWT. Kedua syukur dengan lisan, yaitu mengungkapkannya dengan maksud memuji Allah SWT, minimal dengan mengucapkan alhamdulillah, dan ketiga syukur dengan anggota badan, yaitu dengan menfungsikan seluruh anggota badan untuk mentaati Sang Pemberi Kenikmatan, yaitu Allah SWT (dengan beribadah kepada-Nya).
Hadirin yg dirahmati Allah
Syukur memiliki banyak sekali keutamaan, diantara keutamaan bersyukur adalah sebagai berikut:
·         Bahwa suatu kaum yang bersyukur, akan selamat dari azab Allah SWT. Allah berfirman:
مَا يَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللهُ شَاكِرًا عَلِيْمًا
"Allah tidak akan akan mengazab kalian, jika kalian bersyukur dan beriman. Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa' : 4/ 147)
·         Allah akan menambah kenikmatan-Nya terhadap orang-orang yang bersyukur:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan ingatlah juga tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingakari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahmi/ 14 : 7)
·         Bahwa dampak positif dari bersyukur akan kembali kepada dirinya sendiri, yaitu berupa kebaikan yang banyak :
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ ِللهِ، وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَر فَإِنَّ اللهَ غني حَمِيْدٌ
"Dan sesungguhnya Kami telah berikan hikmat kepada Luqman (yaitu), 'Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendriri. Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman/ 31 : 12)
·         Diantara bentuk bersyukur adalah dengan berzakat dan bersedakah, berbuat baik kepada kedua orang tua (termasuk mertua…Rosulullah bersabda “Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad) selalu melakukan pekerjaan atau aktifitas dunia dengan baik/amala shalihan tardhaah baik pemikiran, hati maupun jasad, dan lagi bagi seorang yang bersyukur harus manghasilkan keturunan yang berkualitas (Wa-ashlihli fii dzurriyyatii Qs46 ayat 15) melalui memelihara dan mendidiknya dengan tolak ukur seberapa jauh ketaatannya kepada Allah Swt dari semua fasilitas yang dimilikinya.
·         Semoga kita tergolong sebagai hamba yang bersyukur dan semoga curahan rahmat dan keberkahan Allah SWT senantiasa hadir dalam kehidupan kita amin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ* رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ * اَلَّلهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلَبلاَءِ وَاْلغَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلفَخْشَاءَ وَاْلمُنْكَرَ وَسُيُوْفَ اْلُمْخَتِلفَةَ  وَالشَّدَائِدَ وَاْلِمحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَا صَّةً وَمِنْ بُلْدَاِن اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِ ْيٌر  رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar