اَلْحَمْدُ للهِ
اَّلذِى هَدَانَا
ِلهَذَا وَمَا كُنَّا ِلنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَااللهُ . اَشْهَدُ
اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَ
رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَ بَعْدَهُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهَ اْلعَلِيِّ
اْلعَظِيْمِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَ نَا مُحَمَّدٍ خَتَمِ اْلأَ
نْبِيِاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمِ. فَيَا
اَيُّهَااْلُمْسِلُمُوْنَ فَيَا اَيُّهَا اْلُمؤْمِنُوْنَ رَحِمَكُمُ
الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله : ِإتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
وَقَالَ تَعَاَلى فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ :أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ : وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ
جَمِيْعَا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاْذكُرُوْا نِعْمَةََ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ
كُنْتُمْ اَعْدآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ ى ِاخْوَانًا.
عَنْ أَبِيْ يَحْيىَ صُهَيْبٍ بْنِ سِنَانٍ
الْخُدْرِيِّ رضي الله عنهما قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ
كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ
أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ
ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ - متفق عليه
Dari Abi Yahya, Shuhaib bin
Sinan ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh mempesona urusan orang
yang beriman. Karena semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian
itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan
kebaikan, dia akan bersyukur, (karena) hal itu adalah yang terbaik baginya.
Jika ia mendapatkan kesulitan, maka dia bersabar, (karena) dia tahu bahwa hal
itu adalah yang terbaik baginya.” (HR. Muslim)
Terdapat
beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits di atas, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Bahwa orang yang beriman memiiliki cara pandang yang “positif thinking”. Karena
apapun kondisi yang menimpanya, ia akan selalu menanggapinya dengan postif.
Ketika mendapatkan kebahagiaan, ia akan mengembalikan kebahagiaannya tersebut
kepada Allah. Karena ia tahu, hal itu merupakan hal terbaik yang Allah berikan
kepadanya. Sementara apabila ia mendapatkan musibah, atau suatu kondisi yang
tidak menyenang, maka ia pun bersabar. Karena ia tahu, pasti ada hikmah
mendalam yang ingin Allah berikan kepadanya, di balik musibah yang menimpa
dirinya. Dan sifat seperti inilah, yang menjadikan manusia mendapatkan
kemuliaan, atau dalam bahasa hadis diatas diistilahkan dengan “ajaban” (sungguh
mempesona).
2. Syukur merupakan cerminan
dari sebuah sikap berterimakasih atas segala kenikmatan yang telah
dianugerahkan oleh Sang Khaliq. Rasa terimakasih tersebut diimplementasikan
dalam bentuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ
نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ
عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ
لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ
أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا ... - متفق عليه
Dari
Aisyah ra bahwasanya Rasulullah SAW melakukan qiyamul lail hingga kedua telapak
kaki beliau bengkak. Aisyah ra berkata kepada belaiu, 'Mengapa engkau melakukannya
hingga seperti ini? Padahal, Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah lalu
dan yang akan datang?” Rasulullah SAW menjawab, 'Apakah aku tidak pantas
menjadi hamba yang bersyukur?” (Muttafaqun Alaih)
3. Syukur merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim. Dan demikian pentingnya
syukur, hingga Allah SWT menyebutkan kata syukur sebanyak 75 kali dalam
Al-Qur'an. Syukur juga merupakan jalan yang akan ditempuh oleh orang-orang yang
beriman. Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman :
إِنَّا هَدَيْنَا السَّبِيْلَ إِمَّا شَاكِرًا
وَإِمَّا كَفُوْرًا
Sesungguhnya
Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir. (QS. Al-Insan/ 76 : 3)
4. Menurut Ibnu Qoyyim Syukur
dilakukan dengan tiga hal, pertama syukur dengan hati, yaitu dengan 'meyakini'
bahwa segala kenikmatan merupakan anugerah dari Allah SWT. Kedua syukur dengan
lisan, yaitu mengungkapkannya dengan maksud memuji Allah SWT, minimal dengan
mengucapkan alhamdulillah, dan ketiga syukur dengan anggota badan, yaitu dengan
menfungsikan seluruh anggota badan untuk mentaati Sang Pemberi Kenikmatan,
yaitu Allah SWT (dengan beribadah kepada-Nya).
Hadirin yg dirahmati Allah
Syukur memiliki banyak sekali
keutamaan, diantara keutamaan bersyukur adalah sebagai berikut:
·
Bahwa suatu kaum yang
bersyukur, akan selamat dari azab Allah SWT. Allah berfirman:
مَا يَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ
شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللهُ شَاكِرًا عَلِيْمًا
"Allah
tidak akan akan mengazab kalian, jika kalian bersyukur dan beriman. Dan Allah
adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa' : 4/ 147)
·
Allah akan menambah
kenikmatan-Nya terhadap orang-orang yang bersyukur:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan
ingatlah juga tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingakari
(ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahmi/ 14 : 7)
·
Bahwa dampak positif dari
bersyukur akan kembali kepada dirinya sendiri, yaitu berupa kebaikan yang
banyak :
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ
اشْكُرْ ِللهِ، وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ
كَفَر فَإِنَّ اللهَ غني حَمِيْدٌ
"Dan
sesungguhnya Kami telah berikan hikmat kepada Luqman (yaitu), 'Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendriri. Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman/ 31 : 12)
·
Diantara bentuk bersyukur
adalah dengan berzakat dan bersedakah, berbuat baik kepada kedua orang tua
(termasuk mertua…Rosulullah bersabda “Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR.
Tirmidzi dan Ahmad) selalu melakukan pekerjaan atau aktifitas dunia dengan
baik/amala shalihan tardhaah baik pemikiran, hati maupun jasad, dan lagi bagi seorang
yang bersyukur harus manghasilkan keturunan yang berkualitas (Wa-ashlihli fii
dzurriyyatii Qs46 ayat 15) melalui memelihara dan mendidiknya dengan tolak ukur
seberapa jauh ketaatannya kepada Allah Swt dari semua fasilitas yang
dimilikinya.
·
Semoga kita tergolong sebagai
hamba yang bersyukur dan semoga curahan rahmat dan keberkahan Allah SWT
senantiasa hadir dalam kehidupan kita amin
بَارَكَ اللهُ لِي
وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي
وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ
الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ
اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ
وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلىَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ
تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ
مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ
اللهَ اَمَرَكُمْ
بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ
قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ
يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ
عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ* رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ *
اَلَّلهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلَبلاَءِ وَاْلغَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلفَخْشَاءَ وَاْلمُنْكَرَ
وَسُيُوْفَ اْلُمْخَتِلفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَاْلِمحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ
بَلَدِنَا هَذَا خَا صَّةً وَمِنْ بُلْدَاِن اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِ ْيٌر رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ
إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ
الوَهَّابُ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar